Kayaknya sudah enggak perlu lagi nih dijelasin fungsinya si karet
bundar ini. Sudah jelas kalau motor nggak ada bannya dijamin nggak bisa jalan.
Makanya, ban haruslah diperhatikan kondisinya. Jangan ceroboh dalam merawat si
karet bundar ini. Kalau sampai kenapa-kenapa di jalan gara-gara masalah ban
yang sepele, dijamin bikin keki!
Ban motor cepat rusak karena dua hal. Pertama, karena ulah
penjahat menyebar “ranjau” berupa paku atau benda tajam lainnya, yang marak
belakangan ini. Kedua, karena kecerobohan pemilik kendaraan yang tidak peduli
dengan kondisi ban motor kesayangan. Ngaku deh, ada Brosis yang sering
menghajar lubang atau menabrak benda keras? Ada juga nih Biker yang tidak
memerhatikan kondisi komponen yang berkaitan dengan ban. Misalnya, membiarkan
tekanan angin kurang atau sering membawa beban yang berlebihan.
Apa saja sih contoh masalah-masalah pada ban yang tentunya bikin
kondisi ban jadi makin buruk? Yuk kita simak satu persatu!
- Ban yang sobek akibat kurang angin. Logikanya, ban yang kempes akan memiliki kontak dengan permukaan semakin tinggi, sehingga akan lebih mudah menyeret benda-benda yang ada di jalan, misalnya kerikil. Jika Brosis menggunakan ban tibe tube alias ada ban dalamnya, sekedar sobek di permukaan tidak akan menembus ban dalam. Namun tetap saja beresiko!
- Ban retak-retak. Kondisi karet ban yang retak menandakan karet sudah berumur cukup lama. Artinya, bisa saja ban yang Brosis dapat sudah lama di gudang alias stok lama. Biar nggak dapat ban stok lama, perhatikan kode produksi ban yang terdiri dari 4 angka. Dua angka awal pertanda minggu produksi (bisa minggu pertama, kedua, dan seterusnya), sedangkan dua angka di belakang menandakan tahun produksi.
- Ban benjol alias tidak bulat sempurna. Ini menandakan bahwa benang konstruksi di dinding putus. Biasanya karena bagian samping membentur trotoar. Kalau benjol di tengah, itu lantaran kondisi suspensi mati sehingga ban seperti dibiarkan menahan beban berat kendaraan plus pengendara dan penumpang.
- Kembang ban habis sebelah. Penyebabnya terdiri dari beberapa kemungkinan, seperti kondisi velg yang sudah tidak balance. Kalau menggunakan jari-jari, bisa jadi gara-gara pelek speleng dan perlu disetel ulang. Kemungkinan lain, volume shock sudah tidak seimbang sehingga ban menahan tekanan yang lebih berat di satu sisi. Dengan kembangan yang habis sebelah, tentu sangat mempengaruhi performa ban!
Nah, dengan cermat memperhatikan tanda-tanda pada si karet bundar,
Brosis bisa merencanakan kapan waktu terbaik untuk ganti ban. Kalau
masalah-masalah diatas sudah muncul, ada baiknya mempertimbangkan untuk
mengganti ban secepat mungkin. Daripada bermasalah di jalan!
0 comments:
Post a Comment